Rabu, 21 September 2011

MouseHunt (facebook game) review

*Tiup terompet* --MouseHunt--
Logo game MouseHunt




MouseHunt merupakan web-game yang gamer bisa akses melalui akun Facebook. Game ini dikembangkan oleh HitGrab, Inc, dengan Bryan Freeman dan Joel Auge sebagai direktor-nya. Game ini menjalani beta testing pada tahun 2007 dan dirilis secara resmi pada tahun 2008. Gamenya sebenarnya simpel, tapi juga kompleks dan bikin ketagihan. 


Bagaimana sih game ini? Mari kita lihat satu persatu.


Story and Gameplay (8/10)


Gamer bermain sebagai seorang hunter di sebuah kerajaan bernama Gnawnia (nama yang cukup unik, bukan? ) yang diberi tugas oleh raja untuk menangkap tikus-tikus yang merajalela, di bawah bimbingan Larry, knight kerajaan Gnawnia. Hmm...simpel sekali ceritanya yah? Memang game ini tidak menitik beratkan pada cerita.
Larry! Knight yang baik hati juga menawarkan hunter untuk travel gratis ke Meadow




Gameplay game ini sangat sederhana dan membutuhkan kesabaran. Dasarnya, sebagai hunter, gamer perlu membuat trap (=jebakan untuk menangkap tikus). Trap terdiri dari beberapa bagian. Bagian yang harus ada adalah base (=dasar), weapon (=senjata), dan cheese (=keju). Bagian yang kadang diperlukan adalah charm. 


Terdapat berbagai jenis trap untuk menangkap berbagai jenis tikus. Ada jenis: Physical, Tactical, Shadow, Arcane, Hydro, Forgotten, Draconic dan Parental. Ada beberapa jenis tikus yang lemah terhadap trap tipe Tactical namun kuat terhadap tipe Physical, ada pula sebaliknya. Trap-trap ini bisa gamer beli di shop atau dengan Crafting yang (tentu saja) bahan-bahannya gamer kumpulkan sendiri. Bahan-bahan tersebut bisa didapat dari beberapa jenis tikus, gift dari gamer lain, maupun beli di shop.
Weks! Salah! Bukan trap yang ini!

Yang ini contohnya. Mouse Mary O'Nette Trap. Unik kan!


Masing-masing trap mempunyai attribute tertentu yang menentukan efektifitasnya dalam menangkap jenis-jenis tikus, yaitu: power, luck, attraction bonus dan cheese effect.


Jenis kejunya pun bervariasi. Awalnya gamer dapat membeli (urutan dari termurah ke termahal) Cheddar, Marble, Swiss dan Brie. Gamer juga dapat membeli SuperBrie+ dengan Facebook point atau membayar dengan credit card sungguhan (jadi bayar dengan uang sungguhan). Ada juga keju yang bisa didapat dari gift, misalnya Mozarella Cheese. Namun, seperti halnya Trap, ada juga keju-keju yang memerlukan Crafting bahan-bahan untuk mendapatkannya seperti: Radioactive Blue Cheese (wuah! keju macem apa tuh?!). Seperti halnya trap, beberapa jenis keju diperlukan untuk menangkap jenis-jenis tikus khusus.
Wiggler Mouse: "Cepat kasih saya keju!"


Dalam game ini, gamer membuat/membeli trap dan keju untuk menangkap tikus-tikus dan mendapatkan gold (mata uang dalam game tersebut), points, serta point untuk persentase naik level untuk menaikkan Rank game, mulai dari rank Novice yang terendah, Apprentice, Initiate, Journeyman, Master, Grandmaster, dan masih terus lagi.


Cara mainnya mudah. Untuk login, gamer cukup buka game ini lewat facebook ataupun lewat www.mousehuntgame.com. Cukup masukkan username dan password akun facebook yang gamer punya. Gamer cukup menklik logo terompet yang muncul setiap 15 menit (real time) sekali untuk mengaktifasi trap dan menangkap tikus. Sistem di game ini secara otomatis juga mengecek trap setiap 1 jam sekali untuk melihat apakah ada tikus yang tertangkap. Jadi gamer tidak perlu terus-terusan mengklik terompet setiap 15 menit sekali. Ditinggal pun tidak apa, asalkan keju yang dipakai untuk umpan tidak habis. 


Lokasi huntingnya pun ada banyak sekali. Mulai dari Meadow, Town of Gnawnia, Windmill, Harbour, Mountain, Calm Clearing dan sebagainya. Masing-masing lokasi mempunyai jenis-jenis tikus yang unik-unik membuat gamer jadi betah memainkan game ini terus menerus. Belum lagi gamer harus menangkap jenis tikus tertentu yang dapat memberikan potongan map piece atau key untuk membuka lokasi baru. Menarik bukan?
Wah! Saya dapat kunci ke lokasi baru: Town of Digby!




Untuk dapat traveling ke lokasi-lokasi tertentu, gamer perlu naik level menjadi rank tertentu. Inilah gunanya menangkap tikus sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan point naik level. Dan untuk dapat mendapatkan tikus-tikus yang mahal, diperlukan trap yang lebih kuat, karena itu gamer juga butuh menangkap tikus sebanyaknya untuk mengumpulkan gold.


Pada awal game ini, dengan rank Novice, gamer diberi dua pilihan trap: Tacky Glue Trap dan High Tension Spring Trap untuk menangkap tikus di lokasi awal: Meadow. Tangkap tikus sebanyaknya untuk naik level dan mengumpulkan gold serta point untuk membeli trap yang lebih kuat untuk menangkap tikus yang lebih kuat dan lebih banyak menghasilkan gold serta point. Awalnya demikian, namun perlahan gamer butuh menangkap tikus-tikus yang jenisnya lebih unik untuk mendapatkan map piece atau bahan-bahan untuk membuat keju untuk menangkap tikus-tikus yang lebih spesifik lagi. Begitu terus menerus. 


Ini namanya High Tension Spring Trap


Game ini adalah game yang pasif serta melatih kesabaran dan rasa ingin tahu, karena gamer akan sering mengalami trap yang tidak berhasil menangkap tikus, atau bahkan tikus yang lolos sambil mencuri point, keju, atau gold! Belum lagi perlu waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan gold, point maupun naik level. Bila gamer tidak sabaran mungkin akan segera meninggalkan game ini. Namun banyak hal-hal menarik dalam game ini yang bisa membuat gamer ketagihan dan terus memainkannya. Oh ya, game ini juga ada versi bahasa Indonesia-nya, loh!
Ada juga macem gini. Bionic Mouse. Iron Man versi tikus kali ya??


Apalagi game ini dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja. Bisa lewat komputer, laptop, warnet, hotspot bahkan handphone. Betul! Handphone. Kini terdapat mobile version dalam mousehunt yang dapat dibuka lewat (tergantung jenis handphonenya) berbagai jenis browser. Hal ini bisa membuat gamer gatal untuk mengecek trap dan meniup terompet setiap 15 menit sekali. 


Hal yang menarik lainnya lagi, terdapat bonus-bonus dan tikus-tikus tertentu yang hanya terdapat pada event-event publik tertentu, misalnya Natal, Halloween dan sebagainya.


Graphic and Illustrations (8/10)


Memang tidak seperti game-game yang spesifik untuk console, game ini tidak mempunyai graphic. Namun ilustrasi-ilustrasinya patut diacungi jempol karena gambar-gambarnya cukup menarik dan bagus. Malah sangat kreatif karena banyak gambar-gambar trap dan tikus-tikus yang di luar dugaan. Terutama jenis-jenis tikusnya yang unik-unik, lucu, dan aneh. 


Memang tidak ada gambar karakter (tidak ada gambar raja), yang ada hanya karakter bernama Larry yang jadi mentor kita dan memberikan beberapa tips.


Sound (N/A)


Tidak ada sound apapun dalam game ini, jadi tidak saya nilai.


Longevity dan Multiplayer (8,5/10)


Game ini membutuhkan waktu yang sangat panjang. Untuk naik level saja, kadang gamer membutuhkan waktu 2-3 hari real time untuk naik level ke rank selanjutnya. Bahkan makin tinggi rank-nya makin lama untuk naik level. Namun apakah jadi bosan? Saya rasa tidak. Karena ada banyak sekali target gamer dalam memainkan game ini. Salah satunya adalah mengumpulkan gold dan point untuk membeli trap baru. Lainnya adalah mengumpulkan map-piece untuk membuka lokasi-lokasi baru, mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat keju dan trap baru, atau mungkin mengoleksi semua jenis tikus yang pernah ditangkap. Bahkan mungkin gamer ingin mencapai rank tertinggi.
Kerajaan Gnawnia yang luaaas




Game ini juga punya fitur multiplay, lho. Tidak kompleks. Singkatnya, setiap hunter yang sedang hunting tikus di lokasi yang sama terhitung sebagai multiplayer. Jadi dengan hunt bersama-sama, gamer mendapat chance yang lebih besar untuk menangkap tikus. Gamer juga dapat saling berbagi gift yang berguna seperti Radioactive Sludge, Mozarella Cheese, Stale Cheese dan masih banyak lagi. Dan setiap kali gamer menangkap tikus jenis baru, gamer dapat berbagi charm dengan hunter lain, begitu pula sebaliknya.


Keuntungannya memainkan webgame adalah selain waktunya fleksibel, juga terdapat update-update tertentu yang membuat game ini lebih baik lagi atau menawarkan hal-hal baru, tikus-tikus baru, lokasi hunting yang baru, dan sebagainya.


Editor's tilt (8/10)


Awal saya dikenalkan kepada game ini oleh teman-teman saya. Saya belum pernah bermain webgame apalagi yang terdaftar dalam game facebook. Setelah teman-teman saya menunjukkan betapa lucu dan menariknya game ini, akhirnya saya pun mencoba memainkannya. Toh bila tidak saya teruskan juga tidak ada penaltinya. 
Mutated White Mouse: Awas kalo ga main! Saya gigit nanti! *becanda*


Setelah saya mencoba, saya jadi makin tertarik dan ketagihan! Tikusnya lucu-lucu banget! Belum lagi trap-trapnya yang unik-unik (kadang kelihatan seram sih...). Setiap bangun tidur, mengecek trap dan membunyikan terompet adalah salah satu aktifitas-aktifitas pertama saya (saya ngaku...). Ada perasaan senang setiap kali ada tikus yang tertangkap dan melihat gold saya bertambah. Belum lagi perasaan terkejut dan saya jadi tertawa setiap kali menangkap jenis tikus baru yang rupanya unik banget. Setiap kali memasuki lokasi baru, saya pasti akan berpikir dengan penasaran "wah, tikus apalagi yah yang bisa ditangkep di sini".
Bear Mouse. Ini tuh Beruang atau tikus? Tikus atau beruang?
Swiss Army Mousetrap. Ini buat bikin tikus cincang kali ya??
Shaman Mouse. Ada pula tikus yang cosplay begini...


Game ini adalah game yang cukup menghibur dan bisa mengisi waktu luang, misalnya ketika saya sedang menunggu, sedang browsing atau buka-buka facebook, atau bahkan ketika saya sedang menulis review seperti ini ! Saya selalu menunggu saat untuk meniup terompet untuk mengaktifkan trap saya! *tiup terompet*


"Mouseion Impossible"
Total Score: 32,5/40

Kamis, 15 September 2011

Karigurashi no Arrietty/The Borrowers Arrietty Review

"I'm fourteen years old, I am pretty....Genki na chiisai Lady~" (= I'm fourteen years old, I am pretty... an energetic tiny Lady~) -- from Arrietty's song by Cecile Corbel --
Poster versi Jepang untuk film Karigurashi no Arrietty/The Borrowers Arrietty


Karigurashi no Arrietty atau The Borrowers of Arrietty merupakan film animasi buatan Ghibli tahun 2010 yang disutradarai oleh Hiromasa Yonebayashi, dan ditulis oleh Hayao Miyazaki dan Keiko Niwa. Terinspirasi dari novel fantasi Inggris berjudul "The Borrowers" oleh Mary Norton


Apabila kita berbicara tentang film animasi yang dibuat oleh Ghibli, maka kita akan membayangkan film-film animasi yang luar biasa dengan detil grafis yang membuat penonton terpana, cerita yang sederhana namun dalam, karakter-karakter yang kuat, dan musik yang sangat merdu. Masih ingat "Tonari no Totoro/My Neighbor, Totoro", "Kaze no tani no Nausicaa/Nausicaa of the Valley of the Wind", "Mononoke Hime/Princess Mononoke", "Sen to Chihiro no Kamikakushi/Spirited Away" dan masih banyak lagi? Film-film tersebut merupakan film-film animasi yang sangat dahsyat, bukan?


Nah! Bagaimana dengan yang satu ini?


Story (7/10)
Sho, anak laki-laki berusia 14 tahun, datang ke rumah masa kecil ibunya, untuk tinggal bersama bibinya, Sadako, selama beberapa hari. Rumah yang sangat apik, asri, dikelilingi kebun yang indah dan luas. Ketika sedang berjalan memasuki rumah, Sho melihat seekor kucing hendak menyerang "sesuatu". Namun kucing tersebut pergi setelah diserang oleh seekor gagak. Di situlah Sho melihat sesosok manusia yang mungil (mungkin hanya seukuran jempol) yang dengan lincah berlari pergi.


Coba bandingkan ukuran Arrietty dan Sho
Arrietty yang mungil namun cantik dan pemberani


Manusia mungil tersebut bernama Arrietty, usia 14 tahun. Sementara itu, Arrietty pulang ke rumahnya dan merasa gembira karena malam itu adalah malam pertama dia ikut ayahnya, Pod, untuk "meminjam barang" (= borrower: peminjam). Ketika tiba saatnya, semuanya berjalan lancar. Sampai Sho melihatnya ketika Arrietty meminjam sehelai tissue bersama ayahnya. Sho memohon Arrietty supaya tidak takut, namun Arrietty pun pulang karena telah ketahuan. Ya, betul...Peminjam tidak boleh terlihat oleh manusia.
Kamar Arrietty yang penuh dengan rumput, bunga dan tumbuhan berukuran besar!
Keluarga Arrietty. Dari kiri ke kanan: Homily, Pod, Arrietty


Sho pun berusaha untuk bertemu kembali dengan Arrietty. Arrietty pun merasa tertarik dan penasaran terhadap Sho. Mereka berdua menjalin hubungan pertemanan yang manis namun terganggu karena pembantu rumah tangga di rumah tersebut, Haru, menangkap ibu Arrietty, Homily


Bagaimana cara Sho berteman dengan Arrietty? Bagaimana Arrietty bisa menyelamatkan ibunya? Bagaimana nasib keluarga Arrietty, yang seharusnya tidak terlihat oleh manusia? Bagaimana nasib pertemanan Sho dengan Arrietty?


Cerita yang cukup menarik dan sederhana: dua makhluk yang berbeda berusaha menjadi teman. Ini merupakan tema cerita yang umum. Namun ada banyak hal dan adegan di film ini yang sangat menyentuh, membuat penonton tegang, membuat sedih dan bahagia. 


Malam pertama Arrietty pergi 'meminjam' dengan ayahnya




Sayangnya, jalan cerita yang gampang ditebak, klimaks yang terlalu sedikit, antiklimaks yang mendadak menurunkan mood dan membuat penonton berkata "yaah...cuman begitu aja?" mungkin merupakan kekurangan dari jalan cerita film ini. Makna cerita yang tidak sedalam film-film Ghibli sebelumnya mungkin bisa membuat penonton sedikit kecewa.


Namun, jangan kuatir, karena film ini merupakan film yang sederhana dan menenangkan hati. Fresh dan ringan untuk ditonton, untuk mengisi waktu luang.
Arrietty: "Otoo-san, karitte sugoku tanoshii ne!" (= Ayah, meminjam itu sangat mengasyikkan ya!)


Graphic (10/10)
Lho kok melonjak jauh sekali dari nilai Story? Oh betul, saya tidak berkelakar. Ini merupakan salah satu film animasi dengan grafis dan animasi Ghibli yang terbaik! Gerakan-gerakan setiap karakter, benda, hewan, semuanya, begitu halus dan lancar. Coba lihat saja gerakan Arrietty yang lincah berlari melompati dedaunan dan rumput-rumput rindang. Ekspresi setiap karakter dibuat benar-benar sangat baik sekali sampai membuat penonton ikutan terharu, tertawa, dan trenyuh.
Haru: kalau ekspresi saya? Nyebelin ngga??


Detil setting dan pernak pernik yang bisa membuat kita ternganga. Betul! Ternganga! Bayangkan bila kita sekecil Arrietty dan barang-barang sekitar kita jadi raksasa. Ghibli telah menggambarkan dunia rumah Sadako dari sudut pandang manusia mungil dengan luar biasa! Belum lagi pilihan-pilihan peralatan dan barang-barang manusia yang dapat digunakan oleh para peminjam yang mungil. Tangga dari isi stapler, jepit rambut dari jepit jemuran kecil, jembatan dari paku, kapal dari ceret, dan masih banyak lagi. Seakan penonton dibawa ke dunia yang benar-benar baru, padahal itu adalah dunia di sekeliling kita yang dibuat beratus-ratus kali lebih besar. Dan coba perhatikan rumah boneka yang sengaja dibuat untuk para peminjam mungil tersebut. Luar biasa detilnya!
Kejutan untuk sang ibu!

Adegan yang tak terlupakan di mana Arrietty menggunakan jepit jemuran untuk jepit rambutnya

Coba lihat ini! Isi stapler dan paku digunakan sebagai tangga!




Soal grafis tidak perlu dipungkiri bahwa film animasi Ghibli merupakan salah satu yang terbaik. Mata penonton benar-benar dimanjakan oleh pemandangan yang begitu indah.


Perbandingan ukuran Pod dengan toples gula dan cream

Kira-kira siapa yah yang bisa membuat furniture rumah boneka sedetil dan seindah ini




Sound and Music (9/10)
Kali ini saya memberikan tepuk tangan yang sangat banyak dan sangat keras untuk Ghibli. Efek sound yang betul-betul sempurna! Film animasi ini merupakan film animasi Ghibli dengan efek sound terbaik yang pernah saya tonton.


Semua benar-benar sesuai dan sempurna! Suara gema tapak kaki para peminjam, suara peralatan yang digunakan mereka, suara gema peralatan makan manusia yang beradu dengan piring dari kejauhan ketika Arrietty memasuki dapur kosong, suara pan penggorengan yang berdesis menandakan ada yang sedang memasak di ruangan lain, semua efek sound tersebut dibuat seolah-olah penonton adalah peminjam berukuran mungil yang mendengarkan berbagai suara kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang berukuran beratus kali lebih besar. Benar-benar membawa penonton ke dimensi yang berbeda.
Sho: musiknya menenangkan hati~~


Musiknya? Tiada kata lain selain "wow". BGM yang terasa klasik dan menenangkan dengan alunan petikan harpa yang merdu. Lagu tema film ini berjudul "Arrietty's song" yang dinyanyikan oleh Cecil Corbel dalam bahasa: Jepang, Inggris, dan Perancis, menambah nuansa manis film ini. Apalagi bila penonton mendengarkan versi instrumental dari lagu tersebut.
Cecile Corbel sebagai penyanyi Arrietty's song




Lirik lagu yang sangat menggambarkan jiwa Arrietty yang haus petualangan dan free-spirited membuat betah untuk didengarkan berulang-ulang. Karena lagu ini sangat menentramkan.


Dub suara masing-masing karakter juga sangat baik. Suara Arrietty yang dibawakan oleh Mirai Shida cocok sekali dengan pribadi Arrietty yang penuh petualang dan pemberani, suara Ryunosuke Kamiki untuk Sho juga cocok dengan pribadi Sho yang melankolis dan lemah lembut. Begitu juga dengan pengisi suara karakter-karakter lainnya, semuanya dapat menghidupkan karakter-karakter yang mereka perankan


Replay Value (7/10)
Memang karena ceritanya yang sederhana, maka penonton hanya perlu menontonnya sekali saja untuk mengerti. Namun mungkin penonton akan menontonnya ulang untuk memanjakan mata mereka dengan animasi yang luar biasa dan musik yang menentramkan. Saya rasa tidak rugi untuk membeli film ini, karena setelah beberapa waktu film ini pasti akan menimbulkan perasaan kangen untuk menontonnya kembali.


Editor's tilt (7,5/10)
Ketika melihat trailer film ini, saya merasa bersemangat karena saya berpikir "akhirnya, ada film Ghibli yang baru lagi!". Terus terang saya sempat merasa kecewa dengan Gake no Ue no Ponyo/Ponyo of The Cliff by the Sea karena, walaupun nampak lucu, ceritanya terlalu sederhana dan tidak terlalu punya makna yang dalam. Saya rindu film-film Ghibli yang penuh makna mendalam tentang alam seperti Pom Poko, Tonari no Totoro, Mononoke Hime, Spirited Away, dan Nausicaa of the Valley of the Wind dulu. Cerita-cerita yang begitu dalam, penuh petualangan, karakter yang sangat-sangat kuat, kompleks dan dalam, membuat saya menjadikan film-film animasi Ghibli sebagai favorit saya.


Namun setelah saya menonton The Borrowers Arrietty ini, saya mempunyai berbagai macam perasaan. Pertama saya kecewa karena, lagi-lagi, ceritanya tidak sedalam yang saya bayangkan. Apakah Ghibli lebih mengutamakan animasi dan grafis dalam membuat film-filmnya sekarang? Saya tidak tahu. 


Syukurlah kekecewaan itu terobati dengan melihat animasi yang luar biasa dan musiknya yang indah. "Arrietty's song" masuk ke dalam playlist lagu yang saya mainkan setiap saya ingin mendengarkan lagu yang menentramkan hati (deuh, gaya abis!).


Akhir kata, saya mau mengucapkan Otsukaresama deshita buat Ghibli karena telah membuat film yang begitu indah dan tak terlupakan. Namun saya juga berharap agar Ghibli lebih meningkatkan kualitas cerita lagi. Jangan melulu terinspirasi dari novel, namun jadinya mengecewakan. Mudah-mudahan Ghibli membuat cerita original yang bermakna dalam lagi.


Mononoke Hime/Princess Mononoke masih menjadi  film animasi Ghibli terfavorit saya




Total score: (40,5/50)

Senin, 12 September 2011

Zero/Fatal Frame 4: Tsukihami no Kamen/The Mask of Lunar Eclipse review

"Do the things we can't remember still exist?"


Cover game Zero: Tsukihami no Kamen

Zero: Tsukihami no Kamen (terjemahan yang belum resmi: Fatal Frame 4: The Mask of Lunar Eclipse) merupakan seri ke-4 dari serial survival horror terkenal: Zero atau Fatal Frame dalam versi English, yang dirilis pada tahun 2008 lalu. Ini merupakan seri Fatal Frame pertama yang dirilis untuk console Nintendo Wii. 


Namun, sayangnya, game ini tidak dirilis di luar Jepang. Tapi gamers tidak perlu kuatir karena terdapat developer tidak resmi yang mengeluarkan English patch untuk game ini.


Cerita tentang ritual yang berbeda, jumlah playable character yang berbeda, dan kontrol yang berbeda karena menggunakan Wii mote dan Nunchuk, apakah akan membuat game ini benar-benar terasa "wah" dan seram? Apakah mampu membuat kita diremas dengan perasaan ingin tahu disertai dengan bulu kuduk merinding berdiri? Mari kita telusuri satu demi satu! Zero Shot! *click*


Say "Zerooo~~"




Stories and Gameplay (8/10)
Terdapat sebuah pulau di selatan Honshu, Jepang, bernama Pulau Rougetsu. Di pulau ini terdapat ritual aneh yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali bernama Rougetsu Kagura. Ritual ini berhubungan dengan penyakit misterius yang hanya terdapat di Pulau Rougetsu bernama Getsuyuu Syndrome (terjemahan bebas: Luna Sedata Syndrome) di mana penderita yang terjangkit penyakit ini memiliki gejala mulai dari hilang ingatan sampai menjadi yang terparah: wajah mereka menjadi kabur dan terdistorsi. Penyakit yang aneh ya! Belum lagi katanya penyakit ini berhubungan dengan arwah-arwah dari "dunia sana". Hiiii!


Macam wajah saya ini, mbak *menjerit*




10 tahun yang lalu, 5 orang anak perempuan diculik ke pulau Rougetsu. Walaupun akhirnya mereka berhasil diselamatkan oleh detektif Choushiro Kirishima, namun mereka hilang ingatan tentang apa yang terjadi di pulau tersebut ketika mereka diculik. Lebih misterius lagi, 10 tahun kemudian, 2 dari 5 orang anak perempuan tersebut meninggal secara misterius.


Ruka Yomotsuki, Misaki Asou dan Madoka Tsukimori bertekad untuk mencari solusi dari misteri kematian kedua temannya itu, sekaligus untuk mencari ingatan mereka yang hilang. Mungkin mereka belum menduga bahwa mereka sebenarnya terlibat kejadian-kejadian yang sangat misterius, gelap, menyeramkan dan menyakitkan tentang ritual Rougetsu Kagura. 


Di lain pihak, Choushiro Kirishima diminta oleh ibu Ruka Yomotsuki, Sayaka Yomotsuki untuk menyelamatkan putrinya. Sedikit demi sedikit misteri tentang pulau itu pun terungkap dan Choushiro sama sekali tidak menduga apa yang dia temui di sana akan mengubah hidupnya selamanya...


Pulau Rougetsu, Rougetsu Kagura, Luna Sedata Syndrome, Mask of Lunar Eclipse, Sakuya.....Siapakah Sakuya? Apa yang terjadi di pulau itu? Apa yang terjadi saat ritual tersebut? Apa hubungannya dengan kelima anak perempuan yang diculik?


Cerita yang penuh dengan twist, misteri-misteri yang terungkap sedikit demi sedikit, para hantu yang mempunyai ceritanya masing-masing, membuat gamers betah menggoyangkan Wii mote dan Nunchuk untuk memainkan game ini!
Dari kiri ke kanan: Choushiro Kirishima, Misaki Asou, Ruka Yomotsuki, Madoka Tsukimori


Saya tidak akan spoiler lebih banyak tentang cerita Fatal Frame 4, karena itu mari berlanjut ke gameplay.


Pada awalnya, terdapat mode Easy, Normal dan Hard. Mode Nightmare dapat diunlock setelah gamer menyelesaikan Normal atau Hard mode. Terdapat total 13 chapter dalam game ini, dan playable character-nya bergantian sesuai dengan chapternya. 


Apabila dibandingkan dengan seri sebelumnya, terdapat banyak hal baru di Fatal Frame 4. Salah satunya adalah (tentu saja) control menggunakan Wii mote dan Nunchuk. Gamer menggunakan Nunchuk controller di sebelah kiri sebagai D-pad, Z untuk lari dan lock on ketika Viewfinder mode, dan C untuk mengaktifkan lens. 


Di Wii mote, tombol B untk cancel dan masuk ke Viewfinder mode (mengaktifkan kamera), tombol A untuk confirm dan shoot dengan Camera Obscura, tombol (+) untuk masuk ke menu utama, tombol (-) untuk membuka map. Gamer dapat mengarahkan kamera game, flashlight dan Camera Obscura dengan mengarahkan Wii mote ke atas, bawah, kiri maupun kanan. Menggetarkan Wii mote berguna untuk melepaskan dan menghindarkan diri dari serangan hantu serta membuat character berputar 180 derajat.


Wii mote dan Nunchuk, kontrol dasar untuk Nintendo Wii




Sulit? Tentu perlu penyesuaian banyak. Namun tidak lama gamer akan merasa nyaman dengan control tersebut. Bahkan bisa merasa lebih nyaman daripada control dengan menggunakan controller pada PS2 dulu.


Fitur baru berikutnya adalah fitur mencari item sesuai dengan item filament yang ada di sebelah kanan bawah. Apabila berwarna biru, maka ada item di dekat kita. Semakin terang warnanya maka semakin dekat kita dengan itemnya. Gamer harus mengarahkan flashlightnya untuk menemukan item tersebut (berupa bola biru yang menyala). Walaupun fitur ini membuat kesan realistis karena membuat gamer seakan-akan berada di tempat yang sangat gelap dan perlu waktu untuk mencari-cari item yang penting, namun kadang juga menyebalkan karena beberapa item butuh waktu lama untuk muncul bahkan setelah disenter dengan flashlight.


Fitur lain adalah "reach". Bukan hal yang terlalu istimewa, ini hanya bentuk gerakan character yang menggapai item secara pelan-pelan dan hati-hati disertai dengan sound effect yang...hmm, cukup membuat deg-degan. Bahkan terkadang tidak semua yang kita "reach" itu berupa item, melainkan kejutan kecil! hehehe. Terkesan realistis memang, namun mungkin lama-kelamaan juga membuat gamer agak merasa bosan karena fitur ini memakan waktu setiap kali mau mengambil item.


Saat character membuka pintu apapun, akan terdapat sedikit animasi yang membuat character nampak lambat dalam membuka pintunya. Memang memberikan nuansa seram dan deg-degan, namun membuat sulit bila ingin menghindar dari hantu. Saya pernah terserang hantu hanya karena saya tidak bisa menghindar karena sedang membuka pintu....


Kadang yang "begini" nih ngintip dari balik pintu.....




Gamer dapat mengupgrade Camera Obscura dengan menggunakan blue crystal. Cukup berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan points. Dan dapat mengupgrade lens dengan menggunakan red crystal. Crystal-crystal ini dapat ditemukan di setiap penjuru.


Red Crystal




Ketika menyerang hantu dengan menggunakan Camera Obscura, walaupun jarak pandangnya tidak selebar Camera Obscura di seri sebelumnya, namun Camera Obscura di seri ini cukup sensitif dalam menentukan kapan Zero shot dapat dilakukan dan waktu Zero Shot sedikit lebih panjang dari seri sebelumnya sehingga gamer dapat lebih sering melakukan Zero Shot! Lebih nyamannya lagi, kini karena Camera yang sensitif, gamer tidak terlalu kesulitan lagi dalam memfoto hantu-hantu yang non hostile, sehingga lebih mudah dalam mencari point dan melengkapi ghost list. Wah nyaman!


Apa gunanya points? Di setiap save point, gamer dapat shopping! Wow! Betul sekali! Shopping! Tergantung difficulty modenya, gamer dapat membeli mulai dari Sacred Water, Herbal Medicine, type 14, 61, dan 90 films! Nyaman ya~ Dan points ini juga berguna untuk membeli lens dan costume yang bisa gamer dapatkan setelah menamatkan game ini.


Ini 'kan cuman lampu! Penjualnya sapa ya? hiiii.....




Kemudian ada fitur baru bernama Hoozuki doll yang merupakan boneka-boneka ala Jepang kecil yang dianggap sebagai jimat di pulau Rougetsu. Boneka-boneka ini tersembunyi di seluruh sudut area game Fatal Frame 4. Total terdapat 79 boneka Hoozuki Doll. Tergantung banyaknya Hoozuki Doll yang telah kita foto, terdapat bonus-bonus costume dan lens yang ter-unlock setelah gamer menamatkan game ini.
Ini nih yang namanya Hoozuki Doll




Lalu untuk Choushiro Kirishima, jreeeeng! Pria ini tidak menggunakan Camera Obscura, namun menggunakan alat istimewa bernama SPIRITSTONE FLASHLIGHT! Senter istimewa yang selain bisa menangkap hantu, bisa foto hantu pula! Selain itu tidak perlu film, karena energy di flashlight ini bisa charge sendiri bila tidak diequip. Wow! Pasti mahal kalau dilelang di e-Ba---*reviewerdiinjak2*


Untuk menyerang hantu dengan menggunakan flashlight ini cukup mudah. Controlnya sama dengan camera Obscura dan gamer perlu menekan tombol A untuk mencharge powernya kemudian melepaskannya untuk menyerang. Mudah! Bahkan lebih mudah daripada Camera Obscura. Namun apakah demikian? Ada beberapa kekurangannya. Yang pertama, untuk memfoto Hoozuki Doll ataupun hidden ghost, gamer harus mengequip Develop lens terlebih dahulu. Dan ketika mengequip flashlight ini, sudut pandang agak berubah dan menjadi gelap sehingga menyulitkan gamer untuk melihat dan memfoto non hostile ghost secara cepat.


Yak! Senter ajaibnya, Pak, Bu!




Ketika naik atau turun tangga, character di Fatal Frame 4 melangkah dengan lebih realistis, satu demi satu, tidak seperti seri sebelumnya. Kadang terkesan lambat, karena bahkan Choushiro yang pria saja larinya juga lambat...


Hal-hal kecil yang membuat seram tetap ada di game ini! Contohnya kepala manekin yang bisa menengok ke arah kita bila kita masuk ke Viewfinder mode, menambah merinding!!




Sakuya: "Hayulaah, main-main sama saya bentar, laaah"




Graphic (8/10)
Nintendo Wii memang mempunyai grafis yang di bawah PS3 atau Xbox 360. Namun grafis untuk game Fatal Frame 4 ini, patut diacungi jempol. Detil-detil dari setiap benda, furniture, ornament terlihat rapi dan menyeramkan. Kostum, ekspresi dan gerakan karakter cukup memuaskan (selain gerakan larinya yang lambat nian tentu... tapi saya maklum, karena perempuan sih..). Detil hantu sangat menakjubkan karena kita bisa membedakan hantu yang satu dengan yang lain. Hantu-hantu khusus seperti Kageri Sendou, Watashi atau Ayako dibuat sangat seram apalagi kalau close up! hiiii!!!


Tidak lagi seperti seri pendahulunya, Fatal Frame 4 kebanyakan bersetting di Rumah Sakit ala Jepang yang seramnya bukan main. Belum lagi setting beberapa kamar yang membuat kita menjerit seperti kamar Ayako dan Kageri Sendou. Baik grafis character maupun setting di game ini benar-benar membawa nuansa baru di dunia Fatal Frame series dan membuat gamer betah memainkannya terus walaupun seram! Setiap sudut area dibuat berbeda dan mempunyai nuansa-nuansa horror tersendiri. Mulai dari kamar tidur pasien, ruang operasi, ruang meditasi, lighthouse, dan masih banyak lagi. Pokoknya suasananya benar-benar membuat bulu kuduk merinding terus! 
Waaah....designer interiornya kamar ini pandai yah...*nelen ludah*




Character-character yang walaupun ekspresinya ketakutan, namun tampak terlihat cantik dan ganteng. Bahkan hantunya pun ada yang cantik. Hihihi!
Watashi: "Saya cantik nggaaaa~~~"




Sound (9/10)
Wah, apa artinya game survival horror tanpa sound yang mendukung. Dan untuk game ini, saya kasih dobel jempol! Banyak sekali efek sound yang bisa membuat kita terlonjak dari kursi atau bahkan membuat kita menjerit. 


Mulai dari mana yah....Bagaimana kalau mulai dari sound yang mencekam ketika kita hendak mengambil item? Atau ketika tiba-tiba telepon berbunyi (alamak!! Ada yang telepon dari dunia lain!) kemudian bila diangkat terdengar suara seram yang BUKAN berasal dari TV tapi berasal dari speaker Wii mote! Atau suara dari speaker ataupun interkom di dalam game yang entah siapa yang membunyikan...........


Setiap ada cutscene pun musik-musik yang dimainkan benar-benar membuat kita deg-degan. Benar-benar seperti sedang menonton film horror yang sangat seram!


Bagaimana dengan dubbing characternya? Karena game ini masih berbahasa Jepang, maka saya tidak mengeluh tentang dubbing characternya. Masing-masing seiyuu (= pengisi suara) benar-benar hebat! Suara masing-masing character sesuai dengan pribadi mereka.


Lagunya? Penyanyi Fatal Frame series, Tsukiko Amano, kembali menyanyikan lagu untuk seri ini. Yang pertama adalah NOISE yang dapat gamer dengar di Easy/Normal mode Ending. Yang kedua adalah ZERO NO CHOURITSU untuk Hard/Nightmare mode ending. Saya pribadi lebih suka lagu yang kedua. Lagu yang bernuansa rock, memang terkesan bertolak belakang dengan gamenya, namun liriknya sesuai dengan tema gamenya.




Longevity (7/10)
Setelah tamat, terdapat New game+ di mana gamer dapat membeli lens, costumes atau goodies (sesuai dengan jumlah Hoozuki Doll yang telah didapat). Ada banyak hal yang bisa dilakukan ketika mengulang game ini. Karena terdapat 2 macam ending (dan 2 lagu ending) gamer bisa mencoba bermain ulang untuk mendapatkan ending yang satunya lagi. Tentu saja dengan item-item yang sudah didapat, upgrade Camera, dan points. Atau mungkin gamer ingin melengkapi jumlah Hoozuki Doll yang terfoto. Atau melengkapi ghost list termasuk menangkap hidden ghost yang hanya bisa difoto dengan lens "Sense" yang hanya bisa diunlock setelah tamat sekali.
Dengan accessories tambahan: glasses, Misaki tampak lebih.....moe!!




Namun sayang sekali, karena terdapat glitch/error, ghost list tidak dapat terlengkapi dengan sempurna.




Editor's Tilt (7.5/10)
Seri Fatal Frame merupakan salah satu game survival horror favorit saya. Apa yang saya suka dari Fatal Frame adalah karena konsepnya yang unik karena menggunakan kamera untuk menumpas hantu, main character yang cantik, suasana horror Jepang yang kental, cerita yang menarik, dan hantu-hantunya yang seram tapi cukup elegan. Saya tidak main Fatal Frame 1, namun seri ke-2 dan ke-3 dulu tak terlupakan bagi saya dan selalu saya rekomendasikan untuk teman-teman saya yang ingin tahu game survival horror apa yang bagus.


Ketika saya memainkan Fatal Frame 4 awal-awal, saya sempat mengeluh karena kontrolnya sulit! Saya tidak terbiasa dengan Wii mote dan Nunchuk, apalagi saya harus menundukkan Wii mote itu sampai ke bawah (hampir vertikal) untuk mengubah sudut pandang agar melihat ke bawah. Ditambah lagi dengan sulitnya mencari item apabila item filament saya jadi biru. Saya kadang harus berputar-putar dan mengarahkan senter saya ke sana kemari untuk mencari item tersebut. Kadang bikin bete memang.


Namun makin lama saya memainkannya, saya makin terbiasa dengan kontrol dan sistem ini. Malahan jadi terasa enak banget bermain dengan Wii Mote dan Nunchuk. Terasa seperti memegang kamera jadul yang shutternya terpisah pakai semacam kabel panjang. Belum lagi di Fatal Frame 4 ini kesempatan untuk mendapatkan Zero Shot lebih besar daripada seri sebelumnya karena kontrol kamera yang nyaman.


Kamera jadul macem gini loooh




Yang saya cukup kecewa adalah alur ceritanya. Mungkin saja karena saya hanya memainkannya sekali, jadi saya masih belum terlalu mengerti alur ceritanya bagaimana. Namun ini membawa nilai plus, karena saya sebagai gamer ingin memainkannya lagi untuk lebih mengerti jalan ceritanya.

Hal lain yang saya sayangkan adalah saya tidak terlalu bisa merasakan emosi dan perasaan Sakuya. Entah ini hanya perasaan saya saja atau bagaimana, tapi tidak seperti Sae (Fatal Frame 2) atau Reika (Fatal Frame 3) yang mempunyai dendam dan emosi yang begitu dalam yang menyebabkan ritualnya gagal, saya tidak dapat terlalu menangkap apa yang diinginkan oleh Sakuya.


Hal lain yang membuat saya mengerutkan dahi adalah Spirit Stone Flashlight. Oke, mungkin Tecmo ingin membuat sistem baru sedikit dengan menggunakan senter untuk menangkap hantu. Yaa....saya sih tidak habis pikir bagaimana caranya sebuah senter bisa menghisap kekuatan hantu, menumpasnya bahkan memfotonya! Sampai saya pikir, apa mungkin Camera Obscura cuman bisa dipegang sama anak perempuan di Fatal Frame 4 kali ya? Padahal 'kan penemunya (Dr. Kunihiko Asou) pria! 
Ruka: "Saya jago motret loh! Spesialis foto hantu"




Memang sih penggunaannya mudah. Saya tidak terlalu kesulitan dalam menumpas hantu-hantu dengan senter tersebut. Tapi ketika saya ingin memfoto non-hostile ghost, saya sering kesal karena sulit! Lain dengan Camera Obscura, ketika saya mengarahkan senter ini, jarak pandang jadi sangat terbatas dan jadi gelap, karena senter tersebut menyala biru muda dengan cahaya yang sedikit.


Namun saya tidak menyesal memainkan game ini. Karena ketika tamat, saya merasa puas! Bahkan saya ingin memainkannya lagi untuk melengkapi Hoozuki Doll dan melihat hal-hal kecil yang horror banget! (Saya pernah mengarahkan Camera Obscura ke arah sebuah manekin dan.......manekin itu menengok ke saya.....)


Hoozuki Doll: "Hayoo, cari saya yang banyak yaah! hihihihihi"




Akhir kata, saya mau mengatakan "Good job, Tecmo and Zero team! But, still not enough". Saya berharap di seri berikutnya Tecmo dan Zero Team lebih memperhatikan glitch yang terjadi dan membuat cerita yang lebih mendalam dan lebih baik lagi.


Mudah-mudahan bukan hantu yang bentuknya begini...




Total Score: 8/10